BERAWAL DARI TITIK BERAKHIR DI TITIK
"maaf sebelumnya apabila tulisan dari hasil pemikiran/penafsiran pribadi penulis ini ada yang kurang tepat atau banyak kekurangannya, penulis dengan senang hati dan tangan terbuka menerima koreksi dan masukan positifnya..."
.
DALAM suatu hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda: "setiap kandungan dalam seluruh kitab-kitab yang Allah SWT turunkan, semuanya ada di dalam Al Qur'an. Dan seluruh kandungan Al Qur'an ada di dalam Al Fatihah, serta semua kandungan yang berada di dalam Al Fatihah ada di dalam Bismillahirrohmaanirrohiim"
.
Bahkan, disebutkan dalam hadits lain, setiap kandungan yang berada didalam Bismillahirrohmaanirrohiim ada di dalam huruf Baa, dan setiap yang terkandung di dalam huruf Baa ada di dalam titi yang berada di bawah Baa.
.
Sebuah Titik...
titik yang sarat dengan makna, setiap goresan selalu diawali dari sebuah titik. Seperti, huruf Alif... pada saat membuat Alif (garis dari atas ke bawah) maka dimulai dari titik awal lalu menurun hingga ke posisi titik akhir.
Berarti garis lurus tersebut adalah sekumpulan titik nan menyatu hingga menjadi sebuah garis, begitu bentuk lainnya.
Bila dikaitkan dengan setiap surat yang ada di dalam Al quran dan Kitab Allah Ta'ala, akan selalu diawali dengan titik yang berada di huruf Baa.
Pertanyaan menggelitik...
Kenapa setiap surat di dalam Al quran dan Kitab Allah Ta'ala selalu di awali dengan titik yang berada di huruf Baa, dimana Baa tersebut adalah menyiratkan dari kalimat Bismillahirromaanirrohiim (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang)?
Padahal, kita mengetahui bahwa Asmaul Husna itu ada 99 nama. Kenapa yang dipergunakan nama Rahman dan Rahiim? bukan Latief dan Haqq, atau nama Allah lainnya? Kita kesampingkan dahulu, kembali ke sebuah titik.
.
Pemahaman saya tentang titik disini, titik adalah awal>proses>akhir sebuah kehidupan...
seperti ada pepatah yang mengatakan "manusia lahir dari lubang, mencari lubang, dan akhirnya masuk ke dalam lubang" bila dilihat dari bentuk lubang adalah sebuah lingkaran dan ternyata lingkaran pun berbentuk titik yang besar.
atau, ada pepatah sunda menyatakan "maneh timana, maneh keur dimana, maneh rek kamana?" itu pun akan bermuara ke sebuah titik.
Titik awal sebuah kehidupan, sekumpulan titik dalam mengisi/proses kehidupan dan titik akhir sebuah kehidupan.
Lantas, apa yang dinilai oleh Allah SWT dikala kita melewati titik yang terakhir (titik akhir kehidupan)? jawabnya adalah sekumpulan titik-titik selama dalam mengisi/proses kehidupan tersebut.
Titik yang mana yang dianggap baik atau sebaliknya?
Kembali berkaitan dengan uraian diatas, titik yang berada di huruf Baa! yang menyiratkan dari kalimat 'Bismillahirrohmaanirrohiim'
dari segi implementasi dalam kehidupan, penafsiran dari Bismillahirrohmaanirrohiim adalah
'Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang' itulah wujud dan sifat Allah SWT. Allah begitu pengasih dan penyayangnya kepada manusia yang diciptakannya, sehingga ada yang menyebutkan bahwa perwujudan dari Allah SWT adalah ya manusia itu sendiri' Itu bila kita sebagai manusia merujuk kepada Habluminallahnya. Dan bagaimana implementasi kita terhadap sesama manusia ciptaan Allah SWT? Kita pun dalam kesehariannya diupayakan harus saling MENGASIHI dan MENYAYANGI.
.
Jadi, didalam kehidupan pada manusia ada proses (sekumpulan titik) yang kelak akan diperhitungkan oleh Allah SWT pada saat semua umat manusia melewati titik akhir kehidupan. Dimana proses tersebut adalah sekumpulan titik yang tertanam selama manusia itu hidup.
Paling banyak titik yang mana didalam diri manusia itu disaat hidupnya? Apakah lebih banyak titik-titik yang selalu menjalankan rasa PENGASIH dan PENYAYANGnya umat manusia, baik kepada Allah SWT ataupun terhadap sesama manusia? ataukan titik-titik kebalikan dari RASA PENGASIH dan PENYAYANG?
Sekumpulan titik inilah yang bisa dikatakan Amal Perbuatan atau Ibadah dan Dosa dalam diri manusia.
Kembali lagi ke pertanyaan, kenapa RAHMAN dan RAHIIM?
Kalau dirangkumkan bahwa Rahman dan Rahiim adalah sifat dasar dari Manusia yang merupakan perwakilan dari perwujudan Allah SWT. Ruh yang ditiupkan ke dalam raga manusia itulah terkandung sifat dasar manusia (ada yg menyebut atau dikaitkan dengan Nur Muhammad).
Kita ambil kasus kecil, Allah SWT mempunyai sifat Al Alim (Maha Mengetahui/Ilmu Pengetahuan)
Bila seseorang diberikan ilmu pengetahuan dengan kepintarannya yang luar biasa, tapi rasa Pengasih dan Penyayang nya tertutup maka dapat dipastikan ilmu yang dimilikinya akan dipergunakan yang tidak baik atau merusak.
Silahkan ambil contoh kasus dari Asmaul Husna dan bila rasa PENGASIH dan PENYAYANG nya tertutup akan seperti apa
.
Lantas, bagaimana dengan orang yang berlaku kasar, jahat, iri, dengki dan sejenisnya apakah berarti Allah SWT itu jahat juga?
Yang harus kita sadari bahwa didalam diri manusia ditanamkan NAFSU, dan sesuai dengan kesepakatan dengan Iblis bahwa Iblis dipersilahkan untuk menggoda seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Dan, yang dilakukan oleh Iblis yaitu dengan menggoda Nafsu nya yang ada pada manusia.
.
Jadi, sedikit kesimpulan dari uraian diatas adalah...
Apakah kita akan berpegang teguh pada janji kita kepada Allah SWT agar menjaga serta menjalankan TITIK tersebut? yaitu RASA PENGASIH dan PENYAYANG, baik terhadap ALLAH SWT maupun terhadap SESAMA MANUSIA.
MARI KITA TEBARKAN BENIH RASA PENGASIH DAN PENYAYANG (welas tur asih)!!!
.
sekali lagi, ini sebatas persepsi, pemikiran dan pemahaman pribadi...
semoga bermanfaat dan kita semua selalu mendapatkan keberkahan dan lindungan dari Allah SWT... amin yra. (rjf-lelaki berpangsi hitam)
0 komentar:
Post a Comment