---

Monday, 1 May 2017

ᮍᮧᮕᮤ ᮕᮌᮤ ᮘᮛᮨᮀ ᮃᮃᮂ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ | NGOPI PAGI BERSAMA AAH GENTUR

ᮙᮨᮔᮨᮜᮥᮞᮥᮛᮤ ᮞᮤᮜ᮪ᮞᮤᮜᮂ ᮊᮨᮜᮥᮃᮁᮌ ᮙᮙ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ
ᮘᮨᮞᮙ ᮃᮃᮂ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ, ᮌᮨᮔᮨᮛᮞᮤ ᮊᮨ-|᮷| ᮞᮦᮂ ᮃᮘ᮪ᮓᮥᮜ᮪ ᮙᮥᮂᮚᮤ ᮕᮙᮤᮏᮠᮔ᮪
MENELUSURI SILSILAH KELUARGA MAMA GENTUR

Bersama Aah Gentur, Generasi ke-7 Syekh Abdul Muhyi Pamijahan


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ahmad Sides Abdul Qodir (Aah Gentur)
ᮌᮦᮊ᮪ᮘᮢᮀ-ᮕᮘᮎ, ᮃᮜ᮪ᮠᮙ᮪ᮓᮥᮜᮤᮜᮣᮂ, ᮕᮓ ᮠᮛᮤ ᮞᮨᮔᮤᮤᮔ᮪ (᮱|᮵|᮲᮰᮱᮷) ᮜᮜᮥ ᮕᮨᮔᮥᮜᮤᮞ᮪ ᮘᮨᮞᮨᮁᮒ ᮛᮨᮊᮔ᮪ ᮓᮛᮤ ᮞᮜᮂ ᮞᮨᮇᮛᮀ ᮕᮨᮍᮥᮛᮥᮞ᮪ ᮓᮛᮤ ᮖᮧᮛᮥᮙ᮪ ᮕᮧᮔ᮪ᮓᮧᮊ᮪ ᮕᮨᮞᮔ᮪ᮒᮢᮦᮔ᮪ (ᮖ᮪.ᮕ᮪.ᮕ᮪.) ᮊᮘ᮪. ᮎᮤᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ, ᮃᮌᮥᮞ᮪ ᮃᮔ᮪ᮝᮁ ᮓᮕᮒ᮪ ᮘᮨᮁᮊᮥᮔ᮪ᮏᮥᮀ ᮊᮨ ᮊᮨᮓᮤᮃᮙᮔ᮪ ᮃᮃᮂ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ (ᮊ᮪ᮠ᮪. ᮃᮂᮙᮓ᮪ ᮐᮤᮦᮓᮞ᮪ ᮃᮘᮓᮥᮜ᮪ ᮋᮧᮓᮤᮁ, ᮌᮨᮔᮨᮛᮞᮤ ᮊᮨ ᮒᮥᮏᮥᮂ ᮓᮛᮤ ᮞᮦᮂ ᮃᮘ᮪ᮓᮥᮜ᮪ ᮙᮥᮂᮚᮤ ᮕᮙᮤᮏᮠᮔ᮪, ᮒᮞᮤᮊ᮪ᮙᮜᮚ.

GEKBRONG-PBC, Alhamdulillah, pada hari Senin (01/05/2017) penulis beserta rekan dari salah seorang pengurus dari Forum Pondok Pesantren (FPP) Kab. Cianjur, Agus Anwar dapat berkunjung ke kediaman Aah Gentur (KH. Ahmad Zides Abdul Qodir, generasi ke-tujuh dari Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Tasikmalaya.

Selain bertujuan untuk menjalin tali silaturahim kepada Aah Gentur, yang berusia sekitar 75th-an juga ingin mencoba menggali informasi terkait dengan silsilah keturunan dari Syekh Abdul Muhyi Pamijahan(Leluhur Mama Gentur), di mana dari sanalah cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Gentur, Gekbrong, Kab. Cianjur.

ᮓᮔ᮪, ᮏᮥᮌ ᮕᮨᮔᮥᮜᮤᮤᮞ᮪ ᮘᮨᮁᮠᮛᮕ᮪ ᮞᮨᮙᮧᮌ ᮓᮨᮍᮔ᮪ ᮞᮨᮨᮊᮨᮜᮥᮙᮤᮒ᮪ ᮕᮨᮔ᮪ᮏᮘᮛᮔ᮪ ᮚᮀ ᮓᮤᮅᮒᮛᮊᮔ᮪ ᮇᮜᮦᮂ ᮃᮃᮂ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ ᮄᮔᮤᮤ ᮞᮨᮓᮤᮊᮤᮤᮒ᮪ ᮙᮨᮙ᮪ᮘᮨᮛᮤᮊᮔ᮪ ᮌᮙ᮪ᮘᮛᮔ᮪ ᮒᮨᮁᮊᮄᮒ᮪ ᮓᮨᮍᮔ᮪ ᮞᮤᮜ᮪ᮞᮤᮜᮂ ᮊᮨᮜᮥᮃᮁᮌ ᮓᮛᮤ ᮙᮙ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ ᮃᮒᮅᮕᮥᮔ᮪ ᮃᮃᮀ ᮔᮥᮂ ᮓᮔ᮪ ᮏᮥᮌ ᮕᮨᮁᮏᮜᮔᮔ᮪ ᮞ᮪ᮕᮤᮛᮤᮒᮥᮃᮜ᮪ᮑ.

Dan, juga penulis berharap semoga dengan sekelumit penjabaran yang diutarakan oleh Aah Gentur ini sedikit memberikan gambaran terkait dengan silsilah keluarga dari Mama Gentur ataupun Aang Nuh dan juga perjalanan spiritualnya.

Pada awal perbincangan, ketika penulis beserta kang Agus Anwar menanyakan perihal Mama Gelar, Aah Gentur menjelaskan bahwa memang silsilah keluarga dari Mama Genteur ini berasal dari Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Tasikmalaya.

Seperti informasi lain memang tak berbeda dengan apa yang diterangkan Aah Gentur ini, bahwa Nasab dari Ayah Mama Gelar ini dari urutan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, adalah:
-    Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
-   Sembah Dalem Bojong, yang bernama asli: Syekh Abdul Qodir 
   (Ciawi, Tasikmalaya)
-   Syekh Nur Katim (makomnya terletak di pemakaman Pasarean)
-          Syekh Nur Majid
-          Syekh Abdul Qodir (Cihaneut)
-          Syekh Muhammad Said, mempunyai 4 (empat) orang anak, yaitu:
1.       H. Ruqiah (Cipadang)
2.       Mama Ilyas (Sukaraja, Sukabumi)
3.       Mama Syatibi
4.       Mama Qurtubi

Mama Syatibi, mempunyai isteri yang pertama bernama Ma Emping (Siti Sholihah). Setelah Ma Emping meninggal, Mama Syatibi menikah lagi dengan Hj. Napiah, dan berputera sebagai berikut:
1.       Mama Haji Hidayatullah (Aang Baden)
2.       Mama Haji Rohmatullah (Aang Eyeh)
3.       Mama Haji Hasbullah (Aang Asbun)
4.       Mama Haji Abdul Haq Nuh (Aang Nuh)
5.     Hj. Siti Aminah (ibu Hj. Mas Noneh)
6.     Hj. Mas Ucu Qoniah

Sedangkan Mama Qurtubi mempunyai seorang isteri bernama Ma Yaya yang mempunyai 4 (empat) putera, yaitu:
1.       Sadiah
2.       Maemunah
3.      Abuya Abdul Qodir, ayahanda dari Aah Gentur (KH. Ahmad Zides Abdul 
       Qodir)
4.       Euis (Enen)

Perbincangan kami cukup santai penuh kekeluargaan di sela sajian yang ditawarkan, seperti buah kurma dan air zam-zam yang katanya oleh-oleh dari puteranya Aah Gentur yang habis pulang dari Mekah.

kang Agus Anwar dan Aah Gentur
ᮓᮤᮞᮨᮜ ᮙᮨᮑᮔ᮪ᮒᮕ᮪ ᮠᮤᮓᮍᮔ᮪, ᮃᮃᮂ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ ᮕᮥᮔ᮪ ᮞᮨᮊᮤᮜᮞ᮪ ᮙᮨᮔ᮪ᮏᮨᮜᮞ᮪ᮊᮔ᮪ ᮕᮨᮛᮤᮠᮜ᮪ ᮘᮌᮄᮙᮔ ᮃᮞᮜ᮪ ᮙᮥᮜᮑ ᮕᮧᮔ᮪ᮓᮧᮊ᮪ ᮕᮨᮞᮔ᮪ᮒᮢᮦᮔ᮪ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ ᮘᮨᮁᮓᮤᮛᮤ.
ᮃᮝᮜ᮪ᮑ ᮙᮙ ᮞᮡᮒᮤᮘᮤ ᮞᮥᮓᮂ ᮙᮨᮔ᮪ᮓᮤᮤᮛᮤᮊᮔ᮪ ᮞᮨᮘᮥᮃᮂ ᮕᮧᮔ᮪ᮓᮧᮊ᮪ ᮚᮀ ᮘᮨᮁᮜᮧᮊᮞᮤ ᮓᮤ ᮞᮨᮊᮤᮒᮛᮔ᮪ ᮏ᮪ᮜ᮪. ᮊ᮪.ᮠ᮪. ᮃᮘ᮪ᮓᮥᮜᮣᮂ ᮘᮤᮔ᮪ ᮔᮥᮂ ᮚᮀ ᮞᮨᮊᮛᮀ ᮞᮥᮓᮂ ᮘᮨᮁᮓᮤᮛᮤ ᮕᮨᮛᮥᮙᮠᮔ᮪ ᮕᮨᮞᮧᮔ ᮎᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ ᮄᮔ᮪ᮓᮂ, ᮞᮨᮓᮀᮊᮔ᮪ ᮙᮙ ᮋᮥᮁᮒᮥᮘᮤ ᮘᮨᮁᮓᮤᮃᮙ᮪ ᮓᮤ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ. ᮕᮓ ᮞᮥᮃᮒᮥ ᮠᮛᮤ ᮊᮊᮊ᮪ ᮘᮨᮁᮃᮓᮤᮊ᮪ ᮄᮔ ᮘᮨᮁᮓᮤᮞ᮪ᮊᮥᮞᮤ ᮠᮤᮤᮀᮌ ᮕᮓ ᮞᮥᮃᮒᮥ ᮊᮨᮕᮥᮒᮥᮞᮔ᮪ ᮅᮔ᮪ᮒᮥᮊ᮪ ᮙᮨᮔ᮪ᮓᮤᮛᮤᮤᮊᮔ᮪ ᮕᮧᮔ᮪ᮓᮧᮊ᮪ ᮕᮨᮞᮔ᮪ᮒᮢᮦᮔ᮪ ᮚᮀ ᮔᮔ᮪ᮒᮤᮑ ᮓᮤᮊᮨᮜᮧᮜ ᮘᮨᮁᮞᮙ-ᮞᮙ. ᮙᮙ ᮞᮡᮒᮤᮘᮤᮤ ᮚᮀ ᮊᮨᮜᮊ᮪ ᮃᮊᮔ᮪ ᮓᮤᮘᮍᮥᮔ᮪ ᮕᮧᮔ᮪ᮓᮧᮊ᮪ ᮕᮨᮞᮔ᮪ᮒᮢᮦᮔ᮪ ᮄᮒᮥ ᮙᮨᮛᮥᮕᮊᮔ᮪ ᮒᮔᮂ ᮓᮛᮤ ᮞᮨᮓᮨᮊᮂ.

Di sela menyantap hindangan, Aah Gentur pun sekilas menjelaskan perihal bagaimana asal mulanya Pondok Pesantren Gentur berdiri. Awalnya Mama Syatibi sudah mendirikan sebuah pondok yang berlokasi di sekitaran Jl. KH. Abdullah bin Nuh yang sekarang sudah berdiri perumahan Pesona Cianjur Indah, sedangkan Mama Qurtubi berdiam di Gentur. Pada suatu hari kakak beradik ini berdiskusi hingga pada satu keputusan untuk mendirikan pondok pesantren yang nantinya dikelola bersama-sama. Mama Syatibi sepakat untuk mendirikan pondok pesantren dengan satu syarat tanah yang kelak akan dibangun pondok pesantren itu merupakan tanah dari sedekah.

Pada saat itu pula, Mama Qurtubi menyanggupi dan berbicara dengan Mertuanya yang mempunyai tanah yang luas. Dan mertua Mama Qurtubi ini masih kerabat (paman) bagi kedua kakak beradik ini. Setelah mertua Mama Qurtubi menyedekahkan tanahnya, maka Mama Qurtubi dan Mama Syatibi mendirikan pondok pesantren di wilayah Gentur. Mereka berdua bahu membahu membangun dan mengembangkan Pondok Pesantren Gentur hingga berkembang dengan pesat, ditandai dengan semakin bertambahnya para santri yang ingin belajar keagamaan di pondok pesantren tersebut.

kang Agus Anwar, Aah Gentur dan Penulis
Di dalam masa itu, ketika isteri Mama Syatibi (Ma Emping) meninggal, Mama Syatibi mengasuh para puteranya Mama Qurtubi, di mana salah satu nya putera laki-laki satu-satunya dari Mama Qurtubi yaitu Abuya Abdul Qodir di berikan pengajaran dan pendalaman keagamaan Islam, hingga setelah dilihat dan dinilai oleh Mama Syatibi dan Mama Qurtubi ini bahwa Abuya Abdul Qodir ini sudah pantas dan layak disebut Ajengan dan ditugaskan untuk membantu mendidik santri-santri di Pondok Pesantren Gentur dan juga membantu membangun mengembangkan pondok pesantren tersebut.

Perkembangan pondok pesantren Gentur semakin pesat hingga para putera dari Mama Syatibi dari keturunan ibu Hj. Napiah yang berjumlalh 6 (enam) orang, termasuk Aang Baden anak sulung dan Aang Nuh, putera ke-4.

Seperti yang kita ketahui bersama, nama Pondok Pesantren Gentur yang berlokasi di wilayah Gekbrong, Cianjur semakin harum dan sudah menelurkan alumni santrinya yang sudah tersebar di berbagai kota. Aang Gentur menjelaskan, bahwa seringkali para alumni santri pondok pesantren Gentur ini mengadakan haol, selain untuk mengikat tali silaturahmi sesama alumni juga untuk mengenang kembali saat para alumni ini ketika berada di pondok.

Ketika penulis menanyakan kepada Aang Gentur terkait dengan foto asli dari Mama Syatibi dan Mama Qurtubi, Aah Gentur mengatakan beliau mempunyai foto tersebut. Namun, Aang Gentur mengatakan bahwa foto tersebut ada di rumah yang satunya lagi. Penulis menerangkan selain bermaksud untuk mengetahui silsilah keluarga dari Syekh Abdul Muhyi juga ingin melihat dan mendokumentasikan foto yang asli dari Mama Gentur dengan tujuan untuk meluruskan informasi terkait dengan foto Mama Gelar yang sudah beredar di beberapa media ini ternyata disangsikan kebenarannya. Dan, Alhamdulillah Aah Gentur pada saat kelak apabila penulis dan kang Agus Anwar berkunjung lagi untuk mendokumentasikan foto asli dari Mama Gelar untuk dipublikasikan secara luas.

Itulah sekelumit rangkaian pembicaran penulis denga Aah Gentur (Ahmad Sides Abdul Qodir, yang merupakan generasi ke-7 dari Syekh Abdul Muhyi Pamijahan), semoga bermanfaat bagi pembaca setia Kobong-kita dan kita selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, penulis beserta kang Agus Anwar mengajak kepada pembaca setia untuk mendo’akan Aah Gentur ini selalu diberikan kesehatan dan selalu berada di dalam lindungan dan limpahan hidayah dari Allah SWT.

ᮞᮒᮥ ᮜᮌᮤ, ᮃᮓ ᮚᮀ ᮙᮨᮔᮛᮤᮊ᮪ ᮓᮔ᮪ ᮙᮊ᮪ᮔᮑ ᮘᮨᮌᮤᮒᮥ ᮓᮜᮙ᮪ ᮓᮛᮤ ᮅᮀᮊᮕᮔ᮪ ᮙᮙ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ ᮚᮀ ᮓᮤᮞᮙ᮪ᮕᮄᮊᮔ᮪ ᮇᮜᮦᮂ ᮃᮃᮂ ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮥᮁ, ᮚᮄᮒᮥ: "ᮒᮥᮛᮥᮔᮔ᮪ ᮙᮂ ᮒᮩ ᮍᮏᮙᮤᮔ᮪ ᮊᮞᮜᮙᮨᮒᮔ᮪ ᮓᮤᮛᮤ, ᮔᮥ ᮕᮨᮔ᮪ᮒᮤᮀ ᮙᮂ ᮊᮨᮓᮂ ᮒᮋ᮪ᮝ!"

Satu lagi, ada yang menarik dan maknanya begitu dalam dari ungkapan Mama Gentur yang disampaikan oleh Aah Gentur, yaitu... "turunan mah teu ngajamin kasalametan diri, nu penting mah keudah taqwa!"


Penulis menyadari, mungkin sekilas informasi terkait dengan silsilah keturunan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (leluhur dari Mama Gentur) ini masih banyak kekurangan ataupun kurang tepat, untuk itu apabila keterangan atau informasi tambahan yang diketahui oleh pembaca setia KOKI (kobong-kita), agar sekiranya diinformasikan kepada tim redaksi KOKI, dengan mengirimkan langsung ke email: r.julianfaluzia@gmail.com.(rjf)



Share:

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum, kang maaf sering tertulis nama mama gelar di tulisan yang mungkin seharusnya "mama gentur", sedikit membigungkan. terima kasih banyak kang, semoga cepet dapat foto Al Mukarrom Mama Gentur.

    ReplyDelete
  2. kang bukannya digentur dilarang alat2 elektronik?

    ReplyDelete

Labels

Blog Archive

ᮊᮧᮊᮤ ᮎᮒ᮪ ᮛᮥᮙ᮪

ᮖᮗᮧᮛᮤᮒ᮪ ᮕᮧᮞ᮪

KALIGRAFI "BISMILLAH" (HITAM PUTIH)

ᮞ᮪.ᮃ.ᮞ᮪.ᮎ᮪. ᮃᮓ᮪ᮞ᮪

ᮞ᮪.ᮃ.ᮞ᮪.ᮎ᮪. ᮃᮓ᮪ᮞ᮪

ᮊᮧᮔ᮪ᮒᮢᮤᮘᮥᮒᮧᮁ

 
close
| NGAOS | MAMAOS | MAENPO |