RAKERDA FORUM PONDOK PESANTREN (FPP)
KAB. CIANJUR 2017-2022
"Kita Sukseskan Program Dakwah Gerakan Cianjur Nyantri"
VEDCA-KOKI, Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Cianjur pada Senin (15/05/2017) mengadakan Rapat Kerja Daerah Periode 2017-2022 di Gedung PPPPTK VEDCA, Cianjur.
Acara di buka dengan sambutan dari Ketua Panitia, yaitu Ust. Abdul Wahid Al Qudsy. Dan dilanjutkan sambutan dari Ketua FPP Kab. Cianjur Periode 2017-2022, Ust. Ade Ismail.
Dalam Rakerda FPP ini yang di undang sekitar 100 pondok pesantren yang tersebar di Kab. Cianjur yang diisi dengan beberapa rangkaian acara lainnya.
Di dalam sambutannya, Ust. Ade Ismail mengatakan bahwa tugas FPP adalah membantu mengkonsolidasikan, membina pondok pesantren yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar di Kemenag kab. Cianjur. Karena di Kab. Cianjur tersebar sekitar 1.200 pondok pesantren.
"Makanya, tagline rakerda kali ini yakni Kita Sukseskan Program Dakwah Gerakan Cianjur Nyantri untuk menyokong tugas FPP tersebut," ujar Ust. Ade Ismail di sela sambutannya.
Di sambutan lain, Asda Dua Pemkab. Cianjur, Ir. H. Yanto mengatakan, bahwa pondok pesantren itu modal pendidikan untuk memajukan bangsa, baik dari sisi pendidikan keagamaannya maupun pendidikan pada umumnya.
KH. Abdul Halim, selaku Ketua MUI Kab. Cianjur yang menyempatkan diri hadir di Rakerda FPP di dalam tausyiahnya menyatakan bahwa: "jika saja seseorang mempunyai akhlakul kharimah yang baik, dipastikan akan sejalan dengan syariat Islamnya". Hal ini diutarakan di saat membahas sejarah awal munculnya tagline kota Cianjur yaitu "Gerbang Marhamah"/
Setelah sambutan dan tausyiah, acara masuk ke sesi acara diskusi, dengan menghadirkan 2 (dua) narasumber, salah satunya H. Ending Bahrudin yang menguraikan tentang sejarah perjuangan para ulama jumhur Kab. Cianjur, baik di masa perjuangan melawan penjajahan maupun dalam hal penyebaran agama Islam di Kab. Cianjur.
"ulama dan pesantren adalah pilar utama dalam penyebaran islam di kota cianjur, di mana ada beberapa ulama besar cianjur yang sangat berperan penting selain dalam penyebaran agama Islam juga menjadi acuan dlm proses pembelajaran/pemahaman agama islam juga dalam perjuangan melawan penjajah menuju kemerdekaan RI," ujar H. Ending.
H. Ending menambahkan, bahwa kita sebagai muslim Kab. Cianjur seharusnya mempunyai rasa bangga yang sangat tinggi karena begitu besarnya pengaruh para ulama besar dari Cianjur terhadap perkembangan agama Islam baik di Cianjur itu sendiri maupun pengaruh ke luar kota Cianjur.
"Saya sudah mengelilingi seluruh pelosok di Kab. Cianjur untuk mengumpulkan data atau dokumen yang berkaitan dengan perkembangan ajaran Islam di Cianjur dan saya mempunyai bukti dokumen atau data tersebut, yang nantinya akan di bukukan untuk disebarluaskan agar masyarakat Cianjur tahu bahwa begitu besarnya pengaruh ulama besar di Cianjur," tambah H. Ending. (H. Ending di foto bersama yang menggunakan peci hitam berbaju warna coklat, red.)
Narasumber yang kedua, Dr. H. Deding Ishak, SH., MM. disela sambutannya mengatakan bahwa secara sosiologis peran santri sangat besar terhadap kemajuan bangsa dan negara, dan sejarah sudah membuktikan itu. Makanya, pemerintah pusat sedang menggodok UU. No. 8 Tahun 2016 tentang pendidikan kepesantrenan. Karena, patut kita sadari bahwa pesantren harus menjadi pusat perubahan bangsa dan negara.
Tim redaksi KOBONG-KITA pun diberi kesempatan untuk memaparkan konsep KOBONG TO KOBONG terutama dalam hal syiar pondok pesantren dan santrinya melalui media online dan harapan ke depannya untuk lebih lagi memblow up segala bentuk kegiatan pondok pesantren dan santrinya, sehingga menjadi salah satu tolok ukur kemajuan kualitas pondok pesantren di Kab. Cianjur dan juga menjadi salah satu acuan bagi masyarakat kota Cianjur maupun di luar kota Cianjur untuk mencari informasi terkait dengan pondok pesantren yang tersebar di Kab. Cianjur. Dengan adanya website: KOBONG-KITA ini, diharapkan menjadi sebuah etalase media informasi yang berkaitan dengan profil ataupun kegiatan pondok pesantren dan para santrinya yang ada di Kab. Cianjur.
Sesi utama Rakerda FPP Kab. Cianjur ini adalah pembahasan dan penyatuan pandangan terkait dengan AD/ART FPP Kab. Cianjur periode 2017-2022. Acara di mulai ba'da Isya, dengan membahas pembentukan komisi-komisi yang ada di dalam kepengurusan FPP Kab. Cianjur. Seluruh peserta rakerda yang hadir setelah adanya diskusi secara demokratis menyepakati rancangan AD/ART FPP Kab. Cianjur sekaligus penutupan keseluruhan rangkaian acara rakerda tersebut.
Dikarenakaan padatnya acara dan ada pertimbangan lain, Rakerda FPP dilakukan longmarch acara sehingga selesai hanya dalam 1 (satu) hari, di luar agenda yang sudah direncanakan yaitu selama 2 (dua) hari. Acara Rakerda selesai sekitar pukul 21:00 WIB ditutup sekaligus oleh Ketua FPP Kab. Cianjur, Ust. Ade Ismail. (rjf)
Dalam Rakerda FPP ini yang di undang sekitar 100 pondok pesantren yang tersebar di Kab. Cianjur yang diisi dengan beberapa rangkaian acara lainnya.
Di dalam sambutannya, Ust. Ade Ismail mengatakan bahwa tugas FPP adalah membantu mengkonsolidasikan, membina pondok pesantren yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar di Kemenag kab. Cianjur. Karena di Kab. Cianjur tersebar sekitar 1.200 pondok pesantren.
"Makanya, tagline rakerda kali ini yakni Kita Sukseskan Program Dakwah Gerakan Cianjur Nyantri untuk menyokong tugas FPP tersebut," ujar Ust. Ade Ismail di sela sambutannya.
Di sambutan lain, Asda Dua Pemkab. Cianjur, Ir. H. Yanto mengatakan, bahwa pondok pesantren itu modal pendidikan untuk memajukan bangsa, baik dari sisi pendidikan keagamaannya maupun pendidikan pada umumnya.
KH. Abdul Halim, selaku Ketua MUI Kab. Cianjur yang menyempatkan diri hadir di Rakerda FPP di dalam tausyiahnya menyatakan bahwa: "jika saja seseorang mempunyai akhlakul kharimah yang baik, dipastikan akan sejalan dengan syariat Islamnya". Hal ini diutarakan di saat membahas sejarah awal munculnya tagline kota Cianjur yaitu "Gerbang Marhamah"/
Setelah sambutan dan tausyiah, acara masuk ke sesi acara diskusi, dengan menghadirkan 2 (dua) narasumber, salah satunya H. Ending Bahrudin yang menguraikan tentang sejarah perjuangan para ulama jumhur Kab. Cianjur, baik di masa perjuangan melawan penjajahan maupun dalam hal penyebaran agama Islam di Kab. Cianjur.
"ulama dan pesantren adalah pilar utama dalam penyebaran islam di kota cianjur, di mana ada beberapa ulama besar cianjur yang sangat berperan penting selain dalam penyebaran agama Islam juga menjadi acuan dlm proses pembelajaran/pemahaman agama islam juga dalam perjuangan melawan penjajah menuju kemerdekaan RI," ujar H. Ending.
H. Ending menambahkan, bahwa kita sebagai muslim Kab. Cianjur seharusnya mempunyai rasa bangga yang sangat tinggi karena begitu besarnya pengaruh para ulama besar dari Cianjur terhadap perkembangan agama Islam baik di Cianjur itu sendiri maupun pengaruh ke luar kota Cianjur.
"Saya sudah mengelilingi seluruh pelosok di Kab. Cianjur untuk mengumpulkan data atau dokumen yang berkaitan dengan perkembangan ajaran Islam di Cianjur dan saya mempunyai bukti dokumen atau data tersebut, yang nantinya akan di bukukan untuk disebarluaskan agar masyarakat Cianjur tahu bahwa begitu besarnya pengaruh ulama besar di Cianjur," tambah H. Ending. (H. Ending di foto bersama yang menggunakan peci hitam berbaju warna coklat, red.)
Narasumber yang kedua, Dr. H. Deding Ishak, SH., MM. disela sambutannya mengatakan bahwa secara sosiologis peran santri sangat besar terhadap kemajuan bangsa dan negara, dan sejarah sudah membuktikan itu. Makanya, pemerintah pusat sedang menggodok UU. No. 8 Tahun 2016 tentang pendidikan kepesantrenan. Karena, patut kita sadari bahwa pesantren harus menjadi pusat perubahan bangsa dan negara.
Tim redaksi KOBONG-KITA pun diberi kesempatan untuk memaparkan konsep KOBONG TO KOBONG terutama dalam hal syiar pondok pesantren dan santrinya melalui media online dan harapan ke depannya untuk lebih lagi memblow up segala bentuk kegiatan pondok pesantren dan santrinya, sehingga menjadi salah satu tolok ukur kemajuan kualitas pondok pesantren di Kab. Cianjur dan juga menjadi salah satu acuan bagi masyarakat kota Cianjur maupun di luar kota Cianjur untuk mencari informasi terkait dengan pondok pesantren yang tersebar di Kab. Cianjur. Dengan adanya website: KOBONG-KITA ini, diharapkan menjadi sebuah etalase media informasi yang berkaitan dengan profil ataupun kegiatan pondok pesantren dan para santrinya yang ada di Kab. Cianjur.
Sesi utama Rakerda FPP Kab. Cianjur ini adalah pembahasan dan penyatuan pandangan terkait dengan AD/ART FPP Kab. Cianjur periode 2017-2022. Acara di mulai ba'da Isya, dengan membahas pembentukan komisi-komisi yang ada di dalam kepengurusan FPP Kab. Cianjur. Seluruh peserta rakerda yang hadir setelah adanya diskusi secara demokratis menyepakati rancangan AD/ART FPP Kab. Cianjur sekaligus penutupan keseluruhan rangkaian acara rakerda tersebut.
Dikarenakaan padatnya acara dan ada pertimbangan lain, Rakerda FPP dilakukan longmarch acara sehingga selesai hanya dalam 1 (satu) hari, di luar agenda yang sudah direncanakan yaitu selama 2 (dua) hari. Acara Rakerda selesai sekitar pukul 21:00 WIB ditutup sekaligus oleh Ketua FPP Kab. Cianjur, Ust. Ade Ismail. (rjf)
advertising area:
klik detailnya:
0 komentar:
Post a Comment